Cari Blog Ini

Kamis, 28 Oktober 2010

CIRI-CIRI IBU YANG NARSIS PADA ANAKNYA

img
(Foto: Uyung/detikHealth)
Jakarta, Tidak ada menyangkal bahwa ibu berperan penting dalam membesarkan anak. Tapi ada beberapa ibu yang punya sifat narsis yang justru menyulitkan anaknya walaupun kadang ibu itu cerdas. Apa saja ciri-ciri ibu narsis?

Sifatnya narsis disini bukan berarti senang berfoto-foto atau menaruh foto di jejaring media sosial. Tapi sifat narsis yang ingin menguasai dan mengontrol anaknya.

Setiap orang ingin eksis di lingkungannya, tapi sifat narsis disini lebih dari sekedar ingin eksis dengan mempusatkan semua hal pada dirinya menjadi cinta diri yang berlebihan dan sombong. Sifat narsis dalam ilmu psikologi dimasukkan dalam gangguan kepribadian atau Narcissistic Personality Disorder.

Ibu yang narsis menunjukkan superioritas pada anaknya, selalu ingin anaknya mengikuti kemauannya, ingin anaknya mengembalikan kasih sayang yang sudah diberikannya dengan pamrih.

Seorang ibu yang narsistik percaya bahwa dirinya berhak untuk semua cinta dan kasih sayang yang sudah diberikan sehingga kadang-kadang harus bersaing dengan anak sendiri dari perhatian pasangannya atau keluarga.

Ibu yang narsis tanpa sadar telah membuat kekacauan dalam kehidupan anaknya. Ketika anaknya masih kecil, si anak tidak akan tahu sifat narsis ibunya. Baru ketika anaknya dewasa dia akan mulai bertanya apakah cara ibunya membesarkan anaknya masuk akal atau tidak.

Dilansir dari mental-health, Kamis (28/10/2010) memiliki anak bagi ibu adalah mengasihi tanpa syarat bukan pamrih. Tapi yang terjadi pada ibu narsis adalah anak dijadikan cermin untuk keinginannya dan mengendalikannya.

Ibu yang narsis lupa bahwa sejak anak berumur 2 tahun anak sudah mengembangkan kepribadian individunya. Orangtua seharusnya mulai menumbuhkan pada anak sikap mandiri, percaya diri, bebas berpikir dan mengekspresikan diri. Tapi bagi ibu narsis setiap tingkah anak yang tidak sesuai dengan kehendaknya adalah pengkhianatan.

Ibu yang narsis akan melimpahi dan terlalu melindungi anak-anak dengan berkedok merawatnya. Ini semua berfungsi untuk menjaga anak-anaknya di bawah kendali selama mungkin.

Ibu narsis melatih anak-anaknya untuk percaya bahwa ia adalah ibu yang ideal. Sampai-sampai masalah baju, gaya hidup hingga pasangan harus selalu mengikuti kemauan ibunya.

Ciri-ciri ibu narsis menurut mentalhealth adalah:

1. Tidak bisa dibantah
Ibu akan memberitahukan ke anaknya bahwa anaknya lebih baik mengikuti sarannya karena ia lebih berpengalaman meskipun sering yang dikatakannya keliru. Ibu narsis tidak suka jika anak-anaknya menentangnya.

2. Anak adalah perpanjangan dari dirinya
Semua properti baik mainan, baju, kontrol hidup, hobi atau makanan, sekolah harus persetujuan ibu. Anak harus mengikuti kehendaknya meskipun anaknya tidak suka.

3. Punya anak emas dan anak kambing hitam
Anak emas biasanya anak yang selalu mengikuti apa maunya dan anak emas boleh berbuat salah. Sedangkan anak yang selalu dijadikan kambing hitam adalah anak yang dimatanya selalu salah perbuatannya. Kondisi ini kadang-kadang membuat perpecahan dalam keluarga.

4. Merongrong anak
Setiap prestasi dan kesuksesan anak menurutnya adalah berkat andilnya sehingga anak harus bisa menyenangkan hatinya.

5. Harus menjadi pusat perhatian setiap saat
Ibu narsis akan terluka jika anak-anaknya tidak mau bercerita kepadanya atau lebih suka cerita ke orang lain. Ibu narsis ingin dia menjadi orang pertama dalam kehidupan anak-anaknya.

Pada ibu-ibu yang sudah tua kadang memanipulasi kondisi kesehatannya dengan membiarkan dirinya sakit agar diperhatikan anaknya.

6. Sangat sensitif terhadap kritik apapun
Jika anak mengkritik atau menentang dia akan meledak, mengancam, marah bahkan bisa nekat melakukan kekerasan fisik.

7. Tingkahnya kekanak-kanakan
Ibu narsis akan menangis jika anak tidak mencintainya karena jika mencintainya anak akan melakukan apa yang dia inginkan. Jika anak menyakiti perasaannya dia akan agresif dan mengatakan anaknya akan menyesal saat dia sudah mati karena tidak memperlakukannya dengan baik.

8. Tidak pernah salah tentang apa pun
Tidak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak akan pernah minta maaf untuk apa pun. Sebaliknya, setiap kali dalam kondisi harus meminta maaf ia akan merajuk dan cemberut.

9. Memutuskan hubungan dengan anak
Saat anaknya dewasa ibu narsis kerap berkonflik dengan anak-anaknya dan sering mengancam memutuskan hubungan dengan anak.

PALIATIF BUKAN HANYA PERAWATAN UNTUK PASIEN MENJELANG AJAL

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Perawatan paliatif biasanya dilakukan di akhir masa pengobatan setelah dokter 'angkat tangan' menangani pasien dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Tapi kini paliatif dilakukan tak hanya untuk pasien stadium akhir, melainkan sejak awal penyakit terdiagnosa.

Perawatan paliatif artinya meringankan penderitaan si pasien yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan seperti kanker, AIDS, diabetes atau gagal organ. Tujuannya agar penderita kanker dapat menjalani hari-hari terakhirnya dalam keadaan senang.

Perawatan paliatif merupakan metode yang ampuh dalam membantu pasien lepas dari penderitaannya, baik nyeri berkepanjangan ataupun keluhan lain. Kondisi ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan juga keluarganya.

Pada awalnya, perawatan paliatif hanya ditujukan bagi pasien yang dikategorikan sebagai 'lost case', yaitu pasien stadium terminal, pada saat semua cara pengobatan untuk mengatasi penyakit primer sudah tidak dapat lagi diberikan.

Namun dengan definisi yang baru oleh WHO, perawatan paliatif seharusnya diberikan lebih awal, yaitu ketika pasien mengalami progresifitas penyakit dan mengalami keluhan.

Bahkan pada kasus tertentu, paliatif diperlukan pada saat pasien baru didiagnosa penyakit yang mengancam jiwa dan diberikan bersamaan dengan pengobatan penyakit yang ada.

"Sejak pasien terdiagnosa penyakit yang mengancam jiwa, perawatan paliatif seharusnya sudah mulai diberikan, karena kita sudah tahu apa yang akan terjadi nantinya, seperti nyeri atau keluhan lain selama pengobatan," jelas Prof Dr dr Angela Bibiana Maria Tulaar, SpKFR(K), Guru Besar FKUI dalam acara Seminar World Hospice and Palliative Care Day 2010 di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

Selama pengobatan (misalnya kanker) pasien sering mengeluhkan nyeri, gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi), gangguan kulit (gatal, kering atau akibat berbaring terlalu lama), kelemahan umum, gangguan respirasi, kelemahan anggota gerak, gangguan saluran kemih dan juga merasa bingung.

Nah, dengan perawatan paliatif keluhan pasien bisa berkurang dan pasien juga diajak untuk lebih bisa menerima keadaannya, sehingga masih bisa menjalani hidupnya meskipun umurnya tak lama lagi. Hal ini karena kebanyakan kualitas hidup pasien dengan penyakit tak bisa disembuhkan akan terus memburuk atau menurun jika harapan pasien tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

"Sampai saat ini, pasien kanker dengan stadium lanjut merupakan pasien terbanyak yang ditangani oleh tim paliatif. Tapi sebaiknya perawatan paliatif diberikan sejak awal diagnosa agar pengobatan pun menjadi lebih efektif," tambah Dr Maria Astheria Witjaksono, MPALLC (FU), Kepala Unit Paliatif RS Kanker Dharmais.

Menurut Dr Maria, tim paliatif akan memberikan 'telinga' untuk pasien dan keluarganya. Tim juga akan mendengarkan segala keluhan yang dirasakan, agar semua beban pikiran dan penderitaan dapat diselesaikan dan proses kematian dapat disikapi dengan baik.

"Perawatan paliatif bukan untuk menunda kematian tetapi memberikan kesempatan pada pasien sakit parah meninggal dengan rasa tidak tersiksa. Bila proses kelahiran dipersiapkan dengan baik dan sukacita, maka proses kematian pun harus dipersiapkan dengan baik dan dalam keadaan senang," kata Dr Maria.

Senin, 25 Oktober 2010

DIJUAL, POTONGAN MAYAT MANUSIA VIA ONLINE

Untuk jasad utuh ditawarkan seharga £61,733, ada juga yang bagian torso, juga kepala.
Elin Yunita Kristanti
Pakar anatomi Gunther von Hagen (kiri) berpose dengan sebuah replika manusia (AP Photo/Franka Bruns)

VIVAnews -- Jualan lewat internet kian beragam, dari yang biasa sampai yang aneh-aneh seperti air liur gadis China atau hantu dalam botol,  misalnya.

Namun yang ini tak hanya aneh, tapi  membuat bulu kuduk merinding dan memancing kontroversi.  Seorang ahli anatomi bernama Gunther von Hagens, yang sohor yang dijuluki 'Dokter Kematian' menjual bagian tubuh manusia. Penjualan dilakukan via online.

Dalam situsnya itu, si dokter kamatian ini mengumumkan bahwa para klien bisa membeli jasad tanpa daging yang diawetkan dengan zat plastik. Tapi Hagens berjanji tidak sembarang menjual potong tubuh itu.

Cuma orang tertentu yang boleh membeli daging jualannya yakni mereka yang bisa membuktikan potongan tubuh manusia itu akan digunakan untuk kepentingan riset, pendidikan, dan kesehatan.

Penjualan via online itu resmi dimulai pada 3 November mendatang. Harganya juga macam-macam tergantung bagian tubuh mana yang dibeli. Untuk  jasad utuh ditawarkan seharga £61,733 -- demikian diberitakan koran Sueddeutsche Zeuitung.

Sementara Torso -- bagian tas tubuh manusia dijual seharga  £50,154. Untuk  tiap potong kepala manusia dihargai £19,495. Tak hanya manusia, Hagens juga menyediakan bagian tubuh hewan.

Hagens memiliki teknik khusus mengawetkan mayat. Caranya, memindahkan cairan tubuh dan lemak dan menggantikannya dengan plastik resin.  Cara pengawetan mayat seperti  banyak diminati orang selama ini dan membuatnya jadi triliuner.

Dia memulai kontroversi ketika melakukan otopsi untuk publik di stasiun televisi, Channel 4 pada 2002 silam. Saat itu ia dituduh hanya mencari popularitas dan sensasi. Dia juga kerap mendapat ancaman akan ditangkap dengan tuduhan menjalankan prosedur ilegal.

Nama Hagens kembali mengemuka tahun lalu. Ia mengadakan pameran bertajuk 'Cycle of Life' Postbahnhof, Kota Berlin, Jerman pada  Kamis 7 Mei 2009.

Pameran itu memajang 200 kadaver (mayat manusia yang diawetkan) dari  berbagai tahap - sebelum dilahirkan hingga saat lanjut usia. Termasuk dua jasad dalam pose sedang berhubungan seksual.
Ia juga pernah sesumbar akan mengawetkan jasad Michael Jackson dengan pose 'Moonwalk'.

Gereja Katolik Jerman mengutuk tindakan anatomis nyentrik ini. Uskup Agung Robert Zollitsch meminta para politisi bertindak menghentikan praktek yang dinilai bejat ini. Selain melanggar tabu, tindakan Hagens dinyatakan tak menghormati jiwa orang yang meninggal.

(Orange, LiveScience)

Jumat, 22 Oktober 2010

KEKUATAN SABAR

Secara etimologis, sabar berarti menahan, seperti kata, “Qutila fulanun shobr”, artinya, “si Fulan terbunuh dalam keadaan ditahan”. Oleh karenanya, seseorang yang menahan diri terhadap sesuatu dikatakan orang yang sabar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).
Menurut Ibnu Jarir, redaksi ayat itu memang memperingatkan Bani
Israel
, namun yang dimaksud bukan mereka semata. Ayat ini mencakup mereka dan orang-orang selain mereka.
Ibnul-Mubarak berkata dengan sanadnya dari Said bin Jubeir, “Sabar ialah pengakuan hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya, mengharapkan ridha Allah semata dan pahala-Nya. Kadang-kadang seseorang bertahan dengan gigih dengan menguatkan diri, dan tidak terlihat dari dia kecuali kesabaran.”
Dengan demikian, tidak ada orang yang bisa disebut sabar, jika sikapnya menolak atau mengelak berdiri bersama permasalahan yang tidak mengenakkan di hati. Orang yang sabar selalu memancarkan kehangatan bagi orang lain karena ia senantiasa pasrah pada Allah dalam kondisi apa pun.
Jika ditimpa musibah, dia tidak akan larut atau meratapi musibah yang menimpanya. Sedangkan jika diberi kesenangan atau kenikmatan, dia tidak akan lupa diri dan kufur nikmat kepada Allah.
Ali bin Abi Thalib mengumpamakan keutamaan sabar bagi keimanan seseorang itu bagaikan tubuh, dan sabar adalah kepalanya. la mengatakan, “Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Baihaqi).
Walaupun secara sanad, atsar ini dinilai lemah, namun secara makna bisa diterima. Hal itu dikarenakan cakupan sabar yang demikian luas dalam Islam. la mencakup sikap seorang hamba dalam menghadapi berbagai perintah dan larangan serta berbagai keadaan yang dialami manusia di dalam kehidupan, di saat senang maupun susah.
Al-Quran membahasakannya dengan istilah “sabar yang baik”,
Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’aarij [70]: 5).
Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk senantiasa berlatih sabar. Yakni, dengan komitmen sebagai seorang hamba untuk selalu mengikuti apa yang dikehendaki oleh Allah SWT; selalu berjalan sesuai dengan perintah-Nya.
Inilah yang disebut sabar ma’allah, tingkatan sabar yang paling tinggi dan paling sulit. Dan Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar (Al-Baqarah [2]: 153).
Related Posts with Thumbnails

LUKA BAKAR RINGAN

Dalam kasus luka bakar, ada 3 (tiga) derajat luka bakar berdasarkan tingkat keparahannya. Derajat paling awal yaitu luka bakar ringan, dimana sebagian epidermis (bagian teratas kulit) terbakar dalam kadar yang cukup ringan. Biasanya luka bakar ringan disebabkan oleh terkena panas matahari berlebihan, tersentuh benda panas misalnya setrika atau panci/wajan panas, tersiram air panas, atau kena bahan kimia yang bersifat korosif.
Gejala luka bakar ringan adalah kulit memerah, ada pembengkakan, dan pada beberapa kasus, bisa menyebabkan demam dan sakit kepala.
Walaupun tergolong ringan, luka bakar ringan tetap harus dirawat dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah perawatan luka bakar ringan :
  • Dinginkan luka bakar dengan air dingin yang mengalir secara terus menerus selama 15 menit. Hal ini bisa dilakukan dengan meletakkan bagian yang mengalami luka bakar di bawah kran dengan air yang terus mengalir, atau rendam dalam bak mandi atau ember yang berisi air dingin. Tindakan ini berguna untuk mencegah atau mengurangi bengkak yang disebabkan oleh kerusakan jaringan serta mencegah kerusakan merembet ke lapisan kulit yang lebih dalam.
  • Jangan meletakkan es secara langsung pada luka bakar, karena dapat menyebabkan frosbite, yaitu cedera atau kematian sel karena membeku.
  • Jangan mengoleskan apapun ke kulit yang mengalami luka bakar sebelum anda melakukan tindakan diatas. Mengoleskan pasta gigi atau mentega bukanlah tindakan yang tepat, bahkan akan memicu munculnya infeksi.
  • Setelah luka bakar dingin, oleskan lotion yang mengandung aloe vera atau vitamin E. Hal ini bertujuan untuk mencegah kulit menjadi kering atau rusak.
  • Bila perlu anda dapat menutup kulit yang mengalami luka bakar dengan kasa steril yang mengandung antibiotik  ( Sofratulle atau Daryantulle) dan plester. Tindakan ini dapat mencegah terjadinya infeksi dan juga mengurangi nyeri akibat luka bakar bersentuhan dengan udara atau pakaian.
  • Selain kasa steril yg mengandung antibiotik anda juga bisa mengoleskan krim antibiotik contohnya Bioplacenton ke luka bakar untuk mencegah infeksi.
  • Untuk mengurangi rasa nyeri atau demam minumlah pereda nyeri seperti paracetamol atau aspirin.
  • Setelah luka bakar sembuh untuk mengurangi bekas luka dapat menggunakan mederma gel yang bisa di beli di apotik-apotik terdekat

BAYI KUNING

Bayi kuning merupakan kondisi yang sering ditemukan pada bayi baru lahir, warna kulit menjadi kuning, bagian putih dari bola mata juga menjadi kuning. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah. Secara normal, bilirubin diproduksi dari hasil pemecahan sel darah merah kemudian masuk ke dalam hati dan dieksresikan sebagai zat empedu melalui usus halus.

Bayi kuning terjadi karena kadar bilirubin meningkat lebih cepat daripada kemampuan hati bayi untuk memecahkan dan membuangnya melalui empedu.

Hal ini dapat terjadi karena :
  • Bayi baru lahir menghasilkan bilirubin lebih banyak daripada orang dewasa.
  • Organ hati pada bayi baru lahir masih dalam perkembangan sehingga kemampuannya masih belum memadai untuk membuang bilirubin dari dalam darah.
  • Terlalu besar jumlah bilirubin yang diserap kembali dari usus halus sebelum bayi sempat mengeluarkannya sebagai feses.

Kadar bilirubin yang tinggi, di atas 25mg, dapat menyebabkan ketulian, cerebral palsy atau bentuk lain dari kerusakan otak. Pada kondisi khusus, bayi kuning dapat mengindikasikan adanya kondisi lain seperti infeksi atau masalah tiroid. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua bayi baru lahir harus diperiksa kadar bilirubinnya selama beberapa hari setelah dilahirkan.

Tipe-tipe bayi kuning secara umum adalah :

  • Bayi kuning normal : terjadi pada sebagian besar bayi baru lahir, disebabkan organ hati yang belum matang yang mengakibatkan proses pemecahan bilirubin menjadi lebih lambat. Umumnya muncul pada usia bayi 2-4 hari dan kemudian hilang setelah 1-2 minggu.
  • Bayi kuning karena prematur : umumnya terjadi pada bayi yang dilahirkan prematur karena organ hati mereka masih belum matang bahkan bila dibandingkan dengan bayi normal. Perlu perlakuan khusus untuk mencegah komplikasi.
  • Bayi kuning pada bayi ASI : warna kuning muncul karena bayi tidak mendapatkan cukup ASI karena kesulitan pada saat pemberian ASI atau karena ASI belum diproduksi cukup banyak di payudara ibu.
  • Bayi kuning karena ASI : pada 1-2% bayi yang diberikan ASI, warna kuning dapat terjadi karena suatu bahan yang terdapat dalam ASI yang menyebabkan bilirubin bayi meningkat. Gejala ini akan muncul pada saat bayi berusia 3 – 5 hari dan kemudian berkurang secara lambat sampai bayi berusia 3 – 12 minggu.
  • Inkompatibilitas golongan darah (Rh atau masalah ABO) : jika bayi memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya, tubuh ibu memproduksi antibodi yang menghancurkan sel darah merah bayi. Hal ini mengakibatkan kadar bilirubin yang meningkat pada bayi. Hal ini terjadi pada hari pertama kelahiran. Masalah Rh dapat menyebabkan bayi kuning yang lebih parah tetapi saat ini hal tersebut dapat dicegah dengan menyuntikkan Rh Immune Globulin pada ibu selama 72 jam setelah melahirkan untuk mencegah pembentukan antibodi tersebut.

Gejala dan Diagnosis
Bayi kuning umumnya muncul pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran. Berawal dari kepala dan kemudian menjalar ke kaki. Warna kuning biasanya terlihat pertama pada wajah kemudian dada dan perut, dan akhirnya di kaki.
Segera kontak dokter anda jika terjadi kondisi sebagai berikut :

  • Bayi terlihat kuning pada hari pertama
  • Warna kuning tersebut menyebar dan semakin jelas
  • Bayi demam lebih dari 37.8°C (suhu rectal)
  • Bayi  terlihat sakit
  • Bayi  tidak mendapatkan asupan makanan dengan baik
  • Bayi cenderung tidur lebih banyak dari biasanya

Terapi/Pengobatan
  • Pada level ringan, setelah 1-2 minggu bayi akan mengatasi masalah ini dengan sendirinya
  • Pada level berat, perlu dilakukan terapi sinar
  • Tingkatkan frekuensi ASI atau tambahkan susu formula jika perlu untuk membantu bayi mengeluarkan bilirubinnya melalui feses
  • Pada kasus khusus, pergantian darah mungkin dibutuhkan untuk memberikan darah segar kepada bayi
  • Jika bayi anda menjadi kuning karena ASI, dokter mungkin meminta anda untuk menghentikan pemberian ASI untuk sementara. Jika ini terjadi, anda dapat memompa ASI anda sehingga anda tetap memproduksi ASI dan dapat mulai memberi ASI kembali ketika kondisi bayi sudah membaik.   
  • Jika kadar bilirubin sangat tinggi, bayi anda mungkin harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan terapi lebih lanjut. Ketika kadar bilirubin sudah turun, terapi dihentikan. Jarang sekali terapi untuk bayi kuning perlu diulang.

MENGGAPAI KETENANGAN HIDUP

Thursday, February 25th, 2010

selalu ingat kepada Allah
selalu ingat kepada Allah
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih ” (QS Ibrahim : 7).
Rasulullah saw bersabda : “Orang dermawan, dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dan dekat dengan syurga, sedangkan orang bakhil (pelit), jauh dari Allah, jauh dari manusia dan dekat dengan Neraka. Sungguh Allah SWT lebih mencintai hambanya yang bodoh tapi dermawan, dibandingkan dengan ahli ibadah (pandai) tapi pelit (bakhil) ” (Al Hadits-Riwayat Abu Hurairah).
Rasulullah saw bersabda: “Aku tinggalkan kepada kalian dua hal, Kalian tidak akan tersesat bila kalian berpegang teguh kepadanya yakni: Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnahku (Hadits)“. (HR Muslim).
Hidup ini memang seperti pergantian siang dan malam. Siang dengan ciri khasnya terang dan malam dengan ciri khasnya gelap. Bagi orang yang sudah tahu ilmunya, tentu tidak ada masalah dengan pergantian siang dan malam.
Misalnya, ketika sudah tahu bahwa siang itu harus bekerja dan beraktivitas, maka ditunggulah siang. Dan karena tahu bahwa malam itu waktunya tidur, istirahat atau berusaha shalat tahajjud, maka datangnya malam sangat dinantikan.
Memang alangkah indahnya jika kita senantiasa mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap apa yang akan kita hadapi, karena yang kasihan adalah orang yang tidak siap menghadapi siang ataupun malam. Misalnya, siang takut terkena tagihan dan malam takut tidak bisa tidur.
Begitu pula dalam menghadapi hidup ini. Orang yang tidak tahu rumusnya, maka dia akan selalu tegang. Mempunyai uang takut hilang, tidak punya uang takut tidak bisa membeli apa-apa. Musim mutasi takut kehilangan jabatan, sudah punya jabatan takut dipindahkan lagi.
Belum punya suami takut tidak punya suami, sudah punya takut suami menikah lagi. Belum punya usaha takut tidak punya penghasilan, sudah punya usaha takut usahanya ambruk. Selalu takut, takut, dan terus ketakutan, lalu sesudah itu mati. Lantas, kapan bahagianya?
Sesungguhnya, setiap orang pasti mendambakan ketenangan batin. Sebab jika hati tenang, maka kita akan merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai macam aktivitas baik duniawi maupun ukhrowi.
Sebenarnya, Allah SWT telah mengajarkan pada kita langkah nyata untuk mendapatkan ketenangan hati, yaitu dengan dzikir. Sebagaimana firman-Nya, “Ingatlah dengan dzikir mengingati Allah, hati akan tenteram.” (QS Ar Ra’d: 28).
Dengan selalu mengingat Allah, hati akan tenteram. Sebaliknya, ketika kita jarang ingat pada Allah, hati akan kering dan gersang. Dengan kata lain, sejauh mana kita sungguh-sungguh ingin hidup dalam tenterarn hati akan sangat terlihat dari berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk berdzikir kepada Allah.
Orang-orang yang tertambat hatinya kepada Allah, apa pun yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan, selalu dikorelasikan dengan Dzat Pencipta alam semesta ini. Seorang ahli dzikir akan jatuh dalam damai yang mendalam ketika merenungi hakikat pertumbuhan hidup manusia, sejak masih dalam rahim kemudian lahir hingga saat ajal tiba.
Ketika dalam rahim, janin manusia, sejak masih dalam rahim kemudian lahir hingga saat ajal tiba. Ketika dalam rahim, janin manusia lemah tidak berdaya, namun semakin besar semakin kuat hingga sampai di puncak kekuatannya. Dan ketika semakin tua kekuatan itu mulai pudar, hingga manusia seolah kembali ke tingkat kekuatan bayi yang lemah. Semua ini tidak terjadi melainkan karena kuasa Allah SWT.
Semakin banyak mengingat Allah, maka kadar keimanannya akan semakin bertambah. la tidak akan takut diancam oleh apa dan siapa pun makhluk yang ada di dunia ini. la hanya merasa takut akan ancaman dan murka Allah.
Orang yang telah mencapai derajat ini tidak pernah merasa waswas dalam bertindak. Tiap-tiap sesuatu yang dia hadapi dijadikan sebagai ladang amal. Bahkan dalam bertransaksi sekalipun ia akan memikirkan keuntungan bagi orang lain, la tidak khawatir dengan harga yang dipatok pedagang.
la akan merasa bahagia jika mampu berbagi rezeki dengan orang lain, la sangat yakin bahwa yang mengatur rezeki adalah Allah dan ia akan berjuang sekuat tenaga agar rezeki itu jatuh ke tempat yang barakah. la tidak takut hartanya akan habis, sebab yakin bahwa Allah akan memberi kelapangan rezeki bagi siapa pun yang berhati murah dengan banyak berderma.
Tentu saja, berdzikir harus senantiasa dilakukan setiap saat, sebab bila seseorang hanya mengingat Allah ketika shalat saja, maka ia akan selalu gelisah di luar shalat.
Ada yang ingat Allah hanya ketika ia mendapat ancaman saja. Bahkan ada yang benar-benar tidak tahu siapa itu Allah selama hidupnya. Naludzubillahi min dzalik. Orang yang tidak kenal Allah, sehebat apa pun ia, sebanyak apa pun harta yang dimilikinya, serta setinggi apa pun derajatnya di mata manusia, sungguh ia akan selalu dicekam gelisah.
Upaya untuk terus berdzikir hendaknya diiringi dengan sabar dan syukur. Sebab kedua aspek tersebut dapat menghindarkan kita dari kebiasaan marah terhadap sesuatu yang telah mengecewakan hati.
Padahal kemarahan yang kita luapkan bisa jadi karena tidak tercapainya keinginan atau harapan tinggi yang kita miliki. Memang, jika kita terlalu berharap untuk mendapatkan sesuatu, kita akan kecewa saat tidak mendapatkannya. Makin banyak keinginan, maka makin banyak peluang kita untuk marah.
Semestinya, kita harus siap menerima kenyataan, bahwa hidup ini penuh risiko dan tidak selamanya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Mengapa? Sebab ketika kita mempunyai rencana, maka Allah juga mempunyai rencana.
Dalam Al Quran surat Al Hadiid ayat 22-23, Allah SWT berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri meiainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita’terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Secara sederhana, ayat di atas menyiratkan bahwa sesungguhnya apa pun yang terjadi di dalam dunia dan kehidupan setiap manusia sesungguhnya telah Allah tentukan. Dengan demikian, maka kita tidak perlu terlalu bersedih ketika ditimpa sesuatu yang tidak menyenangkan. Sebaliknya, kita juga tidak boleh terlalu gembira melampaui batas ketika memperoleh kesenangan.
Namun, jika Allah telah menentukan semua hal, lantas apakah kita sudah tidak memiliki pilihan lagi? Tentu saja tidak demikian, karena Allah telah melengkapi manusia dengan software untuk memilih apa yang ingin kita pilih.
Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi baik maupun untuk menjadi buruk. Mau lurus maupun bengkok, mau di jalan Allah atau di jalan sesat.
Jika harapan tidak sesuai dengan kenyataan, berarti kita harus meyakini bahwa itulah takdir terbaik dari Allah. Sepanjang kita sudah berusaha meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar, tentu apa pun yang kita peroleh tidak akan sia-sia.
Bukankah tidak sedikit orang yang ikhtiarnya sangat luar biasa namun belum juga memperoleh keberhasilan? Tugas kita hanya dua, luruskan niat dan sempurnakan ikhtiar.
Betapapun luar biasanya kecintaan seseorang terhadap dunia, sadarilah bahwa semua itu fana belaka. Kita tidak akan hidup selamanya, ada kampung akhirat yang senantiasa menanti. Karena itu, sudah sewajarnya bila setiap episode kehidupan kita jalani dengan penuh rasa syukur.
Episode mempunyai kekayaan, jalani dengan ahli sedekah. Episode tidak memiliki harta kekayaan, jagalah diri kita dengan terus bekerja sebaik-baiknya dan tidak meminta-minta belas kasih orang lain. Saat datang episode dipuji, kita berusaha sekuat tenaga agar senantiasa rendah hati.
Episode dihina, bersyukur karena itu mungkin pertolongan Ailah agar kita mau mengevaluasi diri. Episode sehat, perbanyaklah ibadah. Episode sakit, tingkatkan kesabaran sebab bisa jadi itu adalah lahan penggugur dosa.
Kita harus senantiasa ber-husnudzhan terhadap ketentuan-ketentuan Allah yang menimpa diri kita, Jika kita merasa banyak berbuat kekhilafan dan dosa, yakinlah bahwa ampunan Allah lebih besar lagi daripada dosa-dosa yang kita perbuat.
Kita harus optimis bahwa Allah akan mengampuni kita. Dan tentu saja, kita juga harus optimis bahwa kita mampu terus memperbaiki diri. Justru sikap optimis itulah etika kita kepada Allah, sebab ketika kita diuji oleh Allah dengan aneka kesulitan justru supaya kita berpegang teguh kepada pertolongan Allah.
Strategi berikutnya, kita harus selalu berlatih mengenal diri sendiri. Sebab jika seseorang ingin baik, maka ia terlebih dahulu harus mengetahui sesuatu yang ingin dia rubah menjadi baik. Pengetahuannya bisa ia dapatkan dari perenungan, dan jawaban dari orang yang kita tanyai tentang diri kita.
Latihan kedua adalah upaya untuk memperbaiki. Setelah kita tahu kondisi kita, maka kita usahakan untuk meminimalisasi bahkan menghilangkan kekurangan yang kita miliki. Bila perlu, kita tulis dalam daftar semua keburukan yang kita miliki dan rumuskan formula-formula untuk memperbaikinya.
Sumber : Buletin Al-Salaam, Februari 2010

KETELADANAN NABI IBRAHIM

Ibrahim Dan Kaumnya
Ibrahim as. bin Nahur –dalam Al-Qur’an bapaknya dinamakan Aazar, tetapi yang lebih kuat bahwa Aazar adalah nama berhala yang dinisbatkan pada bapak Ibrahim, karena pekerjaannya yang senantiasa membuat berhala– adalah seorang yang mendapat karunia teramat besar dari Allah. Semenjak kecil beliau terbebas dari kemusyrikan bapak dan kaumnya. Ibrahim menjadi seorang yang hanif dan imam bagi manusia (An-Nahl: 120-121). Dan Ibrahim sangat bersemangat untuk mendakwahi bapaknya dan kaumnya agar hanya menyembah Allah saja. Ini adalah sunnah dakwah bahwa yang pertama kali harus didakwahi adalah orang tua dan keluarga, kemudian kaum dan penguasa.
Menurut pendapat yang kuat, Ibrahim lahir di kota Babil (Babilonia), Irak. Penduduk kota Babil menyembah berhala. Dan bapaknya termasuk orang yang ahli dalam membuat berhala. Ibrahim membantah penyembahan mereka, bahkan berencana untuk menghancurkan berhala-berhala itu. Peristiwa ini diabadikan dalam beberapa surat, di antaranya di QS. 21: 51-70, 26: 69-82, dan 37: 83-98.
Penduduk kota Babil memiliki tradisi merayakan Id setiap tahun dengan pergi keluar kota. Ibrahim diajak bapaknya untuk ikut, tetapi Ibrahim menolak dengan halus. Ia berkata, “Sesungguhnya Aku sakit.” (Ash-Shaaffat: 88-89). Dan ketika kaumnya pergi untuk merayakan Id, Ibrahim segera menuju penyembahan mereka dan menghancurkan dengan kampak yang ada di tangannya. Semua dihancurkan dan hanya disisakan satu berhala yang besar, dan kampak itu dikalungkan pada berhala itu. (Al-Anbiya’: 58)
Demikianlah, Ibrahim menghinakan penyembahan kaumnya. Sebenarnya mereka sadar akan kesalahan itu. Tetapi, yang berjalan pada mereka adalah logika kekuatan melawan kekuatan logika Ibrahim. Akhirnya mereka memutuskan untuk membakar Ibrahim (Ash-Shaaffat : 97; Al-Anbiya’: 68-70).
Ibrahim Dan Raja An-Namrud
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim mengatakan: ‘Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan,’ orang itu berkata: ‘Saya dapat menghidupkan dan mematikan.’ Ibrahim berkata: ‘Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat.’ Lalu, terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.”
Menurut ulama tafsir dan nasab, raja itu adalah Raja An-Namrud bin Kan’an, penguasa Babil. menurut As-Sudy, ”Debat ini terjadi antara Ibrahim dan Raja Namrud setelah Ibrahim selamat dari upaya pembunuhan dibakar api.” Zaid bin Aslam berpendapat, ”Ibrahim diutus pada raja yang diktator tersebut, memerintahkan agar beriman kepada Allah. Berkali-kali diseru agar beriman, tetapi terus menolak. Kemudian menantang Ibrahim a.s. agar mengumpulkan pengikutnya dan Namrud pun mengumpulkan rakyatnya lantas terjadilah debat yang disebutkan Al-Qur’an tersebut.” Sekali lagi kekuatan logika Ibrahim a.s. mengalahkan logika kekuasaan Namrud.
Kisah kematian Raja Namrud dan tentaranya disebutkan dalam Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah Ibnu Katsir. Namrud mengumpulkan tentara dan pasukannnya saat terbit matahari. Kemudian Allah mengutus nyamuk yang menyebabkan para tentara dan pasukannya tidak dapat lagi melihat matahari. Nyamuk-nyamuk besar itu memakan daging dan darah mereka dan meninggalkan tulangnya. Salah satu nyamuk masuk ke hidung Raja Namrud dan diam di sana selama 400 tahun sebagai bentuk adzab Allah atas raja itu. Selama waktu itu pula Namrud senantiasa memukuli kepalanya hingga ia mati.
Ibrahim Dan Keluarganya Hijrah Ke Baitul Maqdis
Setelah selamat dari upaya pembunuhan kaumnya dan setelah terbebas dari kezhaliman Raja Namrud, Ibrahim a.s. bersama istrinya, Sarah, bapak, dan saudara sepupunya, Luth a.s. hijrah menuju Syam. Tepatnya ke Baitul Maqdis, Palestina (Ash-Shaaffat: 99).
Di tengah jalan, di daerah Haran, Damasqus, bapaknya meninggal. Ibrahim bersama keluarganya menetap sementara di Haran. Penduduk kota ini menyembah bintang dan berhala. Di kota ini Ibrahim a.s. menyinggung dan menentang penyembahan mereka yang menyembah bintang, bulan, dan benda langit lainnya. Kisah ini diabadikan dalam Alquran surat 6:75-83.
Ibrahim a.s. dan keluarganya melanjutkan perjalanan ke Baitul Maqdis setelah sebelumnya mampir di Mesir. Dari Mesir Ibrahim a.s. mendapat banyak hadiah harta, binatang ternak, budak, dan pembantu bernama Hajar yang keturunan Qibti, Mesir. Di Baitul Maqdis Ibrahim a.s. mendapat penerimaan yang baik.
Selama dua puluh tahun tinggal di Baitul Maqdis, Ibrahim a.s. tidak mendapatkan keturunan sehingga istrinya, Sarah, merasa kasihan dan memberikan budaknya pada Ibrahim. Berkata Sarah pada Ibrahim, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan aku untuk mendapatkan anak. Masuklah pada budakku ini, semoga Allah memberi rezki anak pada kita.”
Setelah itu, lahirlah Ismail a.s. Tetapi Sarah merasa cemburu berat. Akhirnya, Ibrahim a.s. membawa Hajar dan putranya ke suatu tempat yang disebut Gunung Faran (Mekah sekarang), suatu tempat yang sangat tandus, padang pasir yang tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Dan tidak lama setelah kelahiran Ismail a.s., Allah juga memberi kabar gembira bahwa dari perut Sarah akan lahir seorang anak. Lahirlah Ishaq a.s. Ibrahim a.s. sujud, bersyukur atas karunia yang sangat besar ini. Puncak kenikmatan yang diberikan Allah kepada Ibrahim adalah kedua putra itu kelak menjadi nabi dan secara turun-temurun melahirkan nabi. Dari Ishak a.s. lahir Ya’kub dan Yusuf a.s. serta keluarga nabi dari Bani Israil. Sedangkan dari keturunan Ismail a.s. lahirlah Nabi Muhammad saw.
Pengorbanan Ibrahim Dan Keluarganya
Episode berikutnya dilalui Ibrahim a.s. dan keluarganya dengan pengorbanan demi pengorbanan. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari seorang kepala rumah tangga melebihi pengorbanan meninggalkan putra dan istri yang paling dicintainya. Tetapi itu semua dilakukan Ibrahim dengan penuh ikhlas menyambut seruan Allah, yaitu seruan dakwah. Peristiwa ini diabadikan Allah dalam Al-Qur’an di surat 14:37-40.
Disebutkan dalam riwayat, ketika Ibrahim a.s. akan meninggalkan putranya, Ismail, istrinya, Hajar, saat itu dalam kondisi menyusui. Ketika Ibrahim meninggalkan keduanya dan memalingkan wajah, Hajar bangkit dan memegang baju Ibrahim. “Wahai Ibrahim, mau pergi ke mana? Engkau meninggalkan kami di sini dan tidak ada yang mencukupi kebutuhan kami?” Ibrahim tidak menjawab. Hajar terus-menerus memanggil. Ibrahim tidak menjawab. Hajar bertanya, “Apakah Allah yang menyuruhmu seperti ini?” Ibrahim menjawab, “Ya.’ Hajar berkata, “Kalau begitu pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kita.”
Tapi, itu bukan puncak pengorbanan Ibrahim dan keluarganya. Puncak pengorbanan itu datang dalam bentuk perintah yang lebih tidak masuk akal lagi dari sebelumnya. Ibrahim diperintah untuk menyembelih Ismail (Ash-Shaaffat: 102-109).
Berkah Pengorbanan
Kisah dan keteladanan Ibrahim a.s. memberikan pelajaran yang sangat dalam kepada kita bahwa pengorbanan akan melahirkan keberkahan. Ibrahim menjadi orang yang paling dicintai Allah, khalilullah, imam, abul anbiya (bapak para nabi), hanif, sebutan yang baik, kekayaan harta yang melimpah ruah, dan banyak lagi. Hanya dengan pengorbananlah kita meraih keberkahan.
Dari pengorbanan Ibrahim dan keluarganya, Kota Makkah dan sekitarnya menjadi pusat ibadah umat manusia sedunia. Sumur Zamzam yang penuh berkah mengalir di tengah padang pasir dan tidak pernah kering. Dan puncak keberkahan dari itu semua adalah dari keturunannya lahir seorang manusia pilihan: Muhammad saw., nabi yang menjadi rahmatan lil’alamiin.
Pengorbanan akan memberikan keberkahan bagi hidup kita, keluarga, dan keturunan kita. Pengorbanan akan melahirkan peradaban besar. Kisah para pahlawan yang berkorban telah membuktikan aksioma ini: Ibrahim dan keluarganya –Ismail, Ishaq, Siti Sarah dan Hajar; Muhammad saw. dan keluarganya –siti Khadijah, ‘Aisyah, Fatimah, dan lain-lain.
Begitu juga para sahabat yang mulia: Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan lain-lain. Para pemimpin setelah sahabat, tabi’in, dan tabiit tabi’in: Umar bin Abdul Aziz, Hasan Al-Bashri, Muhammad bin Mubarak, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam As-Syafi’i, dan Imam Ahmad. Tak ketinggalan para pahlawan dari generasi modern juga telah mencontohkan kepada kita. Mereka di antaranya Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, dan Hasan Al-Banna. Dan kita yakin akan terus bermunculan pahlawan-pahlawan baru yang siap berkorban demi kemuliaan Islam dan umatnya. Sesungguhnya, bumi yang disirami oleh pengorbanan para nabi, darah syuhada, dan tinta ulama adalah bumi yang berkah.

Kamis, 21 Oktober 2010

PERDARAHAN ANTEPARTUM

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, R, 1998).
Frekuensi perdarahan antepartum kira-kira 3% dari seluruh persalinan. Di Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (1971-1975) dilaporkan 14,3% dari seluruh persalinan; R.S. Pirngadi Medan kira-kira 10% dari seluruh persalinan, dan di Kuala Lumpur, Malaysia (1953-1962) 3% dari seluruh persalinan (Wiknjosastro, 1999).
Perdarahan ante partum dapat disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, ruptura sinus marginalis, atau vasa previa. Yang paling banyak menurut data RSCM jakarta tahun 1971-1975 adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Diagnosa secara tepat sangat membantu menyelamatkan nyawa ibu dan janin. Ultrasonografi merupakan motede pertama sebagai pemeriksaan penunjang dalam penegakkan plasenta previa.
Plasenta Previa adalah suatu kesulitan kehamilan yang terjadi pada trimesters kedua dan ketiga kehamilan. Dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini adalah salah satu penyebab pendarahan vaginal yang paling banyak pada trimester kedua dan ketiga. Plasenta Previa biasanya digambarkan sebagai implantation dari plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix uteri).
Di AS plasenta previa ditemukan kira-kira 5 dari 1.000 persalinan dan mempunyai tingkat kematian 0.03%. Data terbaru merekam dari 1989-1997 plasenta previa tercatat didapat pada 2,8 kelahiran dari 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia, RSCM Jakarta mencatat plasenta previa terjadi pada kira-kira 1 diantara 200 persalinan. Antara tahun 1971-1975 terjadi 37 kasus plasenta previa diantara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 dari 125 persalinan.
Angka kematian maternal karena plasenta previa berkisar 0,03%. Bayi yang lahir dengan plasenta previa cenderuing memiliki berat badan yang rendah dibandingkan bayi yang lahir tanpa plasenta previa. Resiko kematian neonatal juga tinggi pada bayi dengan plasenta previa, dibandingkan dengan bayi tanpa plasenta previa.
Maternal tingkat kematian yang sekunder ke plasenta previa kira-kira 0.03%. Bayi wanita-wanita sudah takdir dengan plasenta previa [tuju/ cenderung] untuk menimbang kurang dari bayi wanita-wanita sudah takdir tanpa plasenta previa. Resiko neonatal [dapat mati/angka kematian] adalah yang lebih tinggi untuk plasenta previa bayi (me)lawan kehamilan tanpa plasenta previa.
Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi prematur dari plasenta dari dinding uterus. Pasien dengan solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.
Di AS frekwensi solusio plasenta kira-kira 1%, dan solusio plasenta yang mengakibatkan kematian didapatkan sebanyak 0.12% dari jumlah kehamilan (1:830).
Secara keseluruhan tingkat kematian janin pada solusio plasenta adalah 20-40%, tergantung pada tingkat lepasnya plasenta. Nilai ini semakin tinggi tinggi pada pasien dengan riwayat merokok. Sekarang ini, solusio plasenta adalah bertanggung jawab untuk kira-kira 6% kematian maternal. Resiko solusio plasenta meningkatkan pada pasien dengan umur dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun.
II.1. Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998).
Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangkan perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya kelainan servik biasanya tidak seberapa berbahaya. Pada setiap perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari :
a. Kelainan plasenta
1. Plasenta previa
Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian atas uterus.
2. Solusio plasenta (Abruptio Placenta)
Definisi
Solusio plasenta ialah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada corpus uteri sebelum lahirnya janin, terjadi pada triwulan ketiga.
3. Perdarahan antepartum yang belum jelas sumbernya, mungkin disebabkan : ruptura sinus marginalis, atau vasa previa.
clip_image001
clip_image002
b. Bukan dari kelainan plasenta
Misalnya didapatkan kelainan serviks dan vagina, dapat diketahui bila dilakukan pemeriksaan dengan spekulum yang seksama. Kelainan yang tampak ialah :
- erosio portionis uteri
- carcinoma portionis uteri
- polypus cervicis uteri, varices vulvae, dan trauma.
Disini penulis hanya akan membahas perdarahan antepartum yang bersumber dari kelainan plasenta yaitu tentang plasenta previa dan solusio plasenta dan pemeriksaan penunjang ultrasonography untuk mendukung diagnosa. Perlu diketahui kematian perinatal terbesar karena perdarahan antepartum adalah solutio plasenta (70%) dan plasenta previa (26,3%).
clip_image004
A. Placenta Normal
B. Placenta Previa
C. Placenta Akreta
D. Solusio Plasenta
II.2. Klasifikasi
Klasifikasi Plasenta Previa
Didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu :
· Plasenta previa totalis bila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
clip_image006
· Plasenta previa lateralis bila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
clip_image008
· Plasenta previa marginalis bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan
clip_image010
· Plasenta letak rendah bila plasenta yang letaknya abnormal di segmen bawah uterus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir . Pinggir plasenta kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi Solusio Plasenta
· Solusio plasenta totalis, bila plasenta terlepas seluruhnya
· Solusio plasenta parsialis, bila plasenta sebagian terlepas
· Ruptura sinus marginalis, bila hanya sebagian kecil pnggir plasenta yang terlepas.
· Solusio plasenta dengan perdarahan yang keluar, perdarahan dapat menyelundup keluar dibawah selaput ketuban.
· Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta.
clip_image014
Secara klinis berdasarkan derajat terlepasnya plasenta dan tanda klinik yang menyertainya, solusio plasenta dibagi :
· Solusio plasenta ringan
· Solusio plasenta sedang
· Solusio plasenta berat
II.3. Etiologi
1. Plasenta Previa
Disamping masih banyak penyebab plasenta previa yang belum diketahui atau belum jelas, bermacam-macam teari dan faktor-faktor dikemukakan sebagai etiologinya.
1. Endometrium yang inferior
2. Chorion leave yang persisten
3. Korpus luteum yang bereaksi lambat
Strassman mengatakan bahwa faktor terpenting adalah vaskularisasi yang kurang pada desidua yang menyebabkan atrofi dan peradangan, sedangkan Browne menekankan bahwa faktor terpenting ialah Vili Khorialis persisten pada desidua kapsularis.
Faktor-faktor Etiologi :
1. Umur dan Paritas
· Pada Primigravida, umur diatas 35 tahun lebih sering daripada umur dibawah 25 tahun
· Lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah
Di Indonesia, menurut Toha, plasenta previa banyak dijumpai pada umur muda dan paritas kecil; hal ini disebabkan banyak wanita Indonesia menikah pada usia muda dimana endometrium masih belum matang (inferior).
2. Hipoplasia endometrium; bila kawin dan hamil pada usia muda
3. Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, post operasi caesar, kuretase, dan manual plasenta.
4. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.
5. Kehamilan janin kembar,.
6. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium
7. Kadang-kadang pada malnutrisi.
8. Riwayat perokok.
2. Solusio Plasenta
Sebab yang jelas terjadinya solusio plasenta belum diketahui, hanya para ahli mengemukakan teori:
Akibat turunnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh spasme dari arteri yang menuju ke ruangan interviler, maka terjadilah anoksemia dari jaringan bagian distalnya. Sebelum ini menjadi nekrotis, Spasme hilang dan darah kembali mengalir ke dalam intervili, namun pembuluh darah distal tadi sudah demikian rapuhnya serta mudah pecah, sehingga terjadi hematoma yang lambat laun melepaskan plasenta dari rahim. Darah yang berkumpul dibelakang plasenta disebut hematoma retroplasenter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :
1. Faktor vaskuler (80-90%), yaitu toksemia gravidarum, glomerulo nefritis kronika, dan hipertensi esensial.
Karena desakan darah tinggi, maka pembuluh darah mudah pecah, kemudian terjadi haematoma retroplasenter dan plasenta sebagian terlepas.
2. Faktor trauma:
- Pengecilan yang tiba-tiba dari uterus pada hidramnion dan gemeli
- Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/bebas, versi luar, atau pertolongan persalinan.
3. Faktor paritas.
Lebih banyak dijumpai pada multi daripada primi. Holmer mencatat bahwa dari 83 kasus solusio plasenta dijumpai 45 multi dan 13 primi.
4. Pengaruh lain seperti anemia, malnutrisi, tekanan uterus pada vena cava inferior, dan lain-lain.
5. Trauma langsung seperti jatuh, kena tendang, dan lain-lain.
II.4. Diagnosis dan Gejala Klinis
Plasenta Previa
1. Anamnesis
- Keluhan utama Perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III)
- Sifat perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri dan berulang
2. Inspeksi/inspekulo
- Perdarahan keluar pervaginam (dari dalam uterus)
- Tampak anemis
3. Palpasi abdomen
- Janin sering blm cukup bulan, TFU masih rendah
- Sering dijumpai kesalahan letak janin
- Bagian terbawah janin belum turun
4. Pemeriksaan USG
- Evaluasi letak dan posisi plasenta.
- Posisi, presentasi, umur, tanda-tanda kehidupan janin.
- Transabdominal ultrasonography
Suatu metode yang sederhana, akurat, dan aman untuk memvisualisasikan plasenta, teknik ini memiliki keakuratan hingga 93-98%. Pembiasan hasil dan positif palsu dapat terjadi pada kontraksi fokal uterus atau distensi vesika urinaria.
- Transvaginal ultrasonography
Studi terbaru menunjukkan bahwa metode transvaginal ultrasonografi lebih akurat dan aman dibanding metode transabdominal ultrasonografi. Suaru penelitian studi, 26% pasien telah yang didiagnosa dengan plasenta previa oleh metode transabdominal ultrasonografi dinyatakan salah setelah dicek ulang dengan transvaginal ultrasonografi.
Sudut antara probe transvaginal dan saluran cerviks diatur sedemikian rupa sehingga probe tidak sampai masuk ke dalam servik. Beberapa ahli menyatakan probe dimasukkan tidak lebih dari 3 cm untuk memberikan gambaran yang baik dari plasenta.
- Transperineal ultrasonography.
Transperineal ultrasonography merupakan metode alternatif. Terutama pada kasus-kasus kontraindikasi pemasukkan probe ke dalam kanal vagina. Tetapi pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui efikasi dan efisiensinnya.
- Magnetic resonance imaging (MRI.
MRI tetap merupakan cara yang aman dan paling baik untuk visualisasi placenta terutama untuk menentukan visualisasi plasenta akreta.
Solusio Plasenta
Solusio plasenta yang ringan, pada umumnya tidak menunjukkan gejala klinis yang jelas, perdarahan antepartum hanya sedikit, dalam hal ini diagnosis baru kita tegakkan setelah anak lahir. Pada plasenta kita dapati koagulum-koagulum darah dan karakter.
Pada keadaan yang agak berat kita dapat membuat diagnosis berdasarkan :
1. Anamnesis
· Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien bisa melokalisir tempat mana yang paling sakit, dimana plasenta terlepas.
· Perdarahan pervaginam yang sifatnya bisa hebat dan sekonyong-konyong (non-recurrent) terdiri dari darah segar dan bekuan-bekuan darah.
· Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti (anak tidak bergerak lagi).
· Kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, pandangan berkunang-kunang, ibu kelihatan anemis tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
· Kadang-kadang ibu dapat menceritakan trauma dan faktor kausal yang lain.
2. Inspeksi
· Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.
· Pucat, sianosis, keringat dingin.
· Kelihatan darah keluar pervaginam.
3. Palpasi
· TFU naik karena terbentuknya retroplasenter hematoma; uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
· Uterus teraba tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun diluar his.
· Nyeri tekan terutama di tempat plasenta tadi terlepas.
· Bagian-bagian janin susah dikenali, karena perut (uterus) tegang.
4. Auskultasi
Sulit, karena uterus tegang. Bila denyut jantung janin terdengar biasanya diatas 140, kemudian turun dibawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari sepertiga.
5. Pemeriksaan dalam
· Serviks bisa telah terbuka atau masih tertutup.
· Kalau sudah terbuka maka ketuban dapat teraba menonjol dan tegang, baik sewaktu his maupun diluar his.
· Kalau ketuban sudah pecah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus plasenta, ini sering dikacaukan dengan plasenta previa.
6. Pemeriksaan umum.
· Tensi semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit vaskuler, tetapi lambat laun turun dan pasien jatuh syok.
· Nadi cepat, kecil, dan filiformis.
7. Pemeriksaan Ultrasonography (USG).
Ultrasonography adalah suatu metode yang penting untuk mengetahui adanya pendarahan di dalam uterus. Kualitas dan sensitifitas ultrasonografi dalam mendeteksi solusio plasenta telah meningkat secra signifikan belakangan ini.
Tetapi bagaimanapun juga ini bukan metode yang sempurna dan sensitif untuk mendeteksi solusio plasenta, tercatat hanya 25% kasus solusio plasenta yang ditegakkan dengan USG.
Solusio plasenta tampak sebagai gambaran gumpalan darah retroplacental, tetapi tidak semua solusio plasenta yang di USG ditemukan gambaran seperti di atas. Pada fase akut, suatu perdarahan biasanya hyperechoic, atau bahkan isoechoic, maka kita bandingkan dengan plasenta.
Gambaran konsisten yang mendukung diagnosa solusio plasenta antara lain adalah; gumpalan hematom retroplasenta (hyperochoic hingga isoechoic pada fase akut, dan berubah menjadi hypoechoic dalam satu minggu), gambaran perdarahan tersembunyi, gambaran perdarahan yang meluas. Manfaat lainnya adalah USG dapat dipakai untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain perdarahan antepartum.
8. Pemeriksaan laboratorium
· Urin
albumin (+); pada pemeriksaan sedimen terdapat silinder dan lekosit.
· Darah
Hb menurun (anemi), periksa golongan darah, kalau bisa cross match test.
Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah a/hipofibrinogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation Test) tiap 1 jam, test kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan test kuantitatif fibrinogen (kadar normalnya 150 mg%).
9. Pemeriksaan plasenta
· Sesudah bayi dan plasenta lahir, kita periksa plasentanya. Biasanya tampak tipis dan cekung di bagian plasenta yang terlepas (krater) dan terdapat koagulum atau darah beku di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplasenter.
II.5 Penatalaksanaan
Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 28 minggu yang lebih banyak dari perdarahan yang biasanya terjadi pada permulaan persalinan biasa, harus dianggap sebagai perdarahan antepartum. Apapun penyebabnya penderita harus segera dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah atau operasi. Jangan sekali-kali melakukan pemeriksaan dalam dirumah penderita atau ditempat yang tidak memungkinkan tindakan operatif segera karena pemeriksaan itu dapat menambah banyaknya perdarahan. Pemasaan tampon dalam vagina tidak berguna sama sekali untuk menghentikan perdarahan, malah akan menambah perdarahan karena sentuhan pada servik waktu pemasangannya. Selagi penderita belum jatuh kedalam shock, infus cairan intravena harus segera dipasang, dan dipertahankan terus sampai tiba di rumah sakit. Memasang jarum infus kedalam pembuluh darah sebelum terjadi shock akan jauh lebih memudahkan transfusi darah, bila sewaktu-waktu diperlukan.
Segera setelah tiba di rumah sakit, usaha pengadaan darah harus segera diberikan walaupun perdarahanya tidak seberapa banyak. Pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan kecocokan dengan donornya harus segera dilakukan.
Pertolongan selanjutnya di rumah sakit tergantung dari paritas, tuanya kehamilan, banyaknya perdarahan, keadaan ibu, keadaan janin, sudah atau belum mulainya persalinan, dan diagnosis yang ditegakkan.
Pengawasan antenatal sebagai cara untuk mengetahui atau menanggulangi kasus-kasus dengan perdarahan antepartum memegang peranan yang terbatas. Walaupun demikian, beberapa pemeriksaan dan perhatian yang biasa dilakukan pada pengawasan antenatal dapat mengurangi kesulitan yang mungkin terjadi. Pemeriksaan dan perhatian yang dimaksud ialah penentuan golongan darah ibu dan calon donornya, pengobatan anemia pada kehamilan, seleksi ibu untuk bersalin di rumah sakit, memperhatikan kemungkinan adanya plasentaprevia, dan mencegah serta mengobati penyakit hipertensi menahun dan preeeklampsia.
Para ibu hamil yang patut dicurigai akan mengalami perdarahan antepartum ialah para ibu yang umurnya lebih dari 35 tahun, paritas 5 atau lebih, bagian bawah janin selalu terapung di atas PAP, atau menderita preeklampsia.
Penanganan Plasenta Previa
1. Penanganan Pasif
· Tiap-tiap perdarahan triwulan ke3 yang lebih dari show (perdarahan inisial), harus dikirim ke RS tanpa dilakukan manipulasi apapun baik rektal maupun vaginal.
· Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin masih hidup, belum inpartu, kehamilan <37 minggu, bb<2500gr, maka kehamilan dapat dipertahankan dengan istirahat dan pemberian obat-obatan seperti spasmolitika, progestin. Observasi dengan teliti.
· Sambil mengawasi periksalah golongan darah dan siapkan donor transfusi darah. Bila memungkinkan kehamilan dipertahankan setua mungkin supaya janin terhindar dari prematuritas.
· Harus diingat bahwa bila dijumpai ibu hamil dengan tersangka plasenta previa di rujuk segera ke RS dimana terdapat fasilitas operasi dan donor transfusi darah.
· Bila kekurangan darah berikan transfusi darah dan obat-obatan penambah darah
2. Cara persalinan
Faktor-faktor yang menentukan sikap/tindakan persalinan mana yang akan dipilih adalah :
· Jenis plasenta previa
· Perdarahan banyak/sedikit tetapi berulang-ulang
· Keadaan umum ibu hamil
· Keadaan janin hidup, gawat atau meninggal
· Pembukaan jalan lahir
· Paritas atau jumlah anak hidup
Fasilitas penolong dan RS Setelah memperhatikan faktor-faktor diatas ada 2 pilihan persalinan yaitu:
· Persalinan pervaginam
1. Amniotomi
Amniotomi atau pemecahan selaput ketuban adalah cara yang terpilih untuk melancarkan persalinan pervaginam.
Indikasi :
- Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah bila ada pembukaan
- Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih
- Plasenta previa lateralis atau marginalis dengan janin telah meninggal.
2. Memasang Cunam Willet Gausz
cara :
- kulit kepala janin diklem dengan cunam willet gausz
- cunam diikat dengan kain kasa atau tali dan diberi beban kira-kira 50-100 gr atau satu batu bata seperti katrol.
- Dengan jalan ini diharapkan perdarahan berhenti dan persalinan diawasi dengan teliti
3. Versi Braxton-Hicks
Versi dilakukan pada janin letak kepala, untuk mencari kaki, supaya dapat ditarik keluar. Bila janin letak sungsang atau kaki menarik kaki keluar akan lebih mudah. Kaki diikat dengan kain kasa, dikatrol dan diberi beban 50-100 gram (1 batu bata)
4. Menembus plasenta diikuti dengan versi Braxton-Hicks atau Willet Gausz
Hal ini sekarang tidak dilakukan lagi karena menyebabkan perdarahan yang banyak.Menembus plasenta dapat dilakukan pada plasenta previa totalis
5. Metreurynter
Yaitu memasukkan kantong karet yang diisi udara atau air sebagai tampon, cara ini tidak dipakai lagi.
· Persalinan perabdominal dengan SC
Indikasi :
a. Semua plasenta previa totalis janin hidup atau meninggal
b. Semua plasenta previa lateralis posterior karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada.
c. Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan yang ada.
d. plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang
Penanganan Solusio Plasenta
1. Terapi konservatif (ekspektatif)
Prinsipnya kita hanya menunggu sampai perdarahan berhenti dan kemudian partus berlangsung spontan. Menurut cara ini, perdarahan akan berhenti sendiri jika tekanan intrauterin bertambah lama bertambah tinggi sehingga menekan pembuluh darah arteri yang robek. Sambil menunggu/mengawasi kita berikan:
− Suntikan morfin subkutan
− Stimulasi dengan kardiotonika seperti coramine, cardizol, dan pentazol.
− Tranfusi darah.
Dahulu ada yang berpendapat hanya diberikan darah kalau sangat mendesak sebab bisa meninggikan tekanan darah, dan ini akan menambah hebat perdarahan. Sekarang harus diberikan darah secepatnya yang gunanya untuk mengatasi syok dan anemia, mencegah terjadinya nekrosis korteks renalis yang dapat berakibat anuria dan uremia, serta untuk menambah kadar fibrinogen, agar mekanisme pembekuan darah tidak terganggu.
Partus biasanya akan berlangsung 6-12 jam sesudah terjadinya solusio plasenta, karena kekejangan uterus.
Kekejangan uterus terjadi karena perangsangan oleh hematoma retroplasenter, atau karena terlepasnya plasenta sehingga hormon yang dihasilkan plasenta berkurang (terutama progesteron), atau karena adanya koagulum-koagulum yang meninggikan histamin dalam sirkulasi ibu.
2. Terapi aktif
Prinsip: kita mencoba melakukan tindakan dengan maksud agar anak segera dilahirkan dan perdarahan berhenti, misalnya dengan operatif dan obstetrik.
Langkah-langkah:
a. Amniotomi (pemecahan ketuban) dan pemberian oksitosin kemudian awasi serta pimpin partus spontan.
Ada perbedaan pendapat yang terdiri atas 2 aliran:
• Aliran setuju (pro), dengan alasan bahwa dengan pemecahan ketuban diharapkan persalinan akan berlangsung lebih cepat serta mengurangi tekanan intrauterin yang tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi nekrosis korteks ginjal dan gangguan pembekuan darah.
• Aliran kontra, dengan alasan bahwa dengan amniotomi akan terjadi perdarahan yang banyak dan terus menerus. Sedangkan kalau dibiarkan (tidak dipecahkan) tekanan hematoma retrouterin dan tekanan intrauterin dapat menekan luka-luka dan menghentikan perdarahan.
b. Accouchement force, yaitu pelebaran dan peregangan serviks diikuti dengan pemasangan cunam Willet Gausz atau versi Braxton-Hicks.
c. Bila pembukaan sudah lengkap atau hampir lengkap, dan kepala sudah turun sampai Hodge III-IV, maka bila janin hidup, lakukan ekstraksi vakum atau forsep; tetapi bila janin meninggal, lakukanlah embriotomi.
d. Seksio sesaria biasanya dilakukan pada keadaan:
− Solusio plasenta dengan anak hidup, pembukaan kecil.
− Solusio plasenta dengan toksemia berat, perdarahan agak banyak, tetapi pembukaan masih kecil.
− Solusio plasenta dengan panggul sempit atau letak lintang.
e. Histerektomi dapat dilakukan bila terjadi afibrinogenemia atau hipofibrinogenemia dan kalau persediaan darah tau fibrinogen tidak ada atau tidak cukup. Selain itu juga pada couvelair uterus dengan kontraksi uterus yang tidak baik.
f. Ligasi arteri hipogastrika bila perdarahan tidak terkontrol tetapi fungsi reproduksi ingin dipertahankan.
g. Pada hipofibrinogenemia berikan darah segar beberapa kantung; plasma darah; dan fibrinogen 4-6 gram.
II.6. Komplikasi
Plasenta Previa
1. Prolaps tali pusat
2. Prolaps plasenta
3. Plasenta melekat sehingga harus dikeluarkan manual dan kalau perlu dibersihkan dengan kuretase
4. Robeka-robekan jalan lahir karena tindakan
5. Perdarahan post partum
6. Infeksi karena perdarahan yang banyak
7. Bayi prematur atau lahir mati
Solusio Plasenta
a. Langsung (immediate)
− Perdarahan
− Infeksi
− Emboli dan syok obstetrik
b. Komplikasi tidak langsung (delayed)
− Couvelair uterus, sehingga kontraksi tak baik, menyebabkan perdarahan postpartum.
− a/hipofibrinogenemia dengan perdarahan post partum
− Nekrosis korteks renalis, menyebabkan anuria dan uremia
− kerusakan-kerusakan organ seperti hati, hipofisis dan lain-lain
II.7. Prognosis
Plasenta previa
Karena dahulu penanganan relatif bersifat konservatif, maka mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi tinggi, mortalis ibu mencapai 8-10% dan mortalitas janin 50-80%.
Sekarang penangan relatif bersifat operatif dini sehingga angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal jauh menurun. Kematian maternal menjadi 0,1-5% terutama disebabkan perdarahan, infeksi, emboli udara, dan trauma karena tindakan.kematian perinatal juga turun menjadi 7-25% terutama disebabkan oleh prematuritas, asfiksia, prolaps funikuli dan persalinan buatan atau tindakan.
Solusio Plasenta
· Terhadap ibu
Mortalitas menurut kepustakaan 5-10%, sedangkan di RS Pringadi Medan dilaporkan 6,7%. Hal ini dikarenakan adanya perdarahan sebelum dan sesudah partus, toksemia gravidarum, kerusakan organ terutama nekrosis korteks ginjal dan infeksi.
· Terhadap anak
Mortalitas anak tinggi menurut kepustakaan 70-80%, sedangkan di RS Pringadi Medan 77,7%. Hal ini tergantung pada derajat pelepasan dari plasenta, bila yang terlepas lebih dari 1/3 maka kemungkinan kematian anak 100%. Selain itu juga tergantung pada prematuritas dan tindakan persalinan.
· Terhadap kehamilan berikutnya
Biasanya bila telah menderita penyakit vaskuler dengan solusio plasenta, maka pada kehamilan berikutnya sering terjadio solusio plasenta yang lebih berat dengan partus prematurus atau immaturus.
KESIMPULAN
1. Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 28 minggu.
2. Faktor-faktor terjadinya perdarahan antepartum adalah plasenta previa, solusio plasenta, ruptur sinus marginalis, plasenta letak rendah atau vasa previa.
3. Pentingnya diagnosa secara dini membantu penatalaksanaan secara dini sehingga dapat mengurangi angka mortalitas.
4. penggunaan Ultrasonography pada plasenta previa sangat akurat dan menunjang diagnosa secara cepat.
5. Penatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan janin.

MERINTIH KETIKA SAKIT

sakitIbnu Taimiyah pernah memberikan pelajaran yang sangat indah tentang sabar di kala sakit. Beliau rahimahullah berkata,
Sabar yang indah (yang baik) adalah seseorang bersabar tanpa mengeluh (merintih) rasa sakit pada makhluk.  Oleh karena itu, pernah dibacakan kepada Imam Ahmad bin Hambal kala ia sakit bahwa Thowus sangat tidak suka merintih tatkala sakit. Setelah itu Imam Ahmad tidak pernah mengeluh lagi (pada makhluk dengan merintih sakit) sampai waktu ia meninggal dunia.
Adapun mengeluh kepada Allah, Sang Khaliq maka itu tidak menafikan sabar yang jamil (yang indah). Bahkan Ya’qub pernah berkata,
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ
Bersabarlah dengan sabar yang baik” (QS. Yusuf: 18)
Ya'qub berkata,
إنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إلَى اللَّهِ
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86)

Sumber: Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/183-184.

KISAH MUSHOLA DARURAT DI MENARA KEMBAR WTC

Thursday, 13 Dzulka'edah 1431

NEW YORK--Umat Islam yang bekerja di menara kembar WTC di New York, rutin menggelar sholat berjamaah lima waktu setiap hari. Mereka sholat bersama-sama di ruangan yang disulap menjadi seperti sebuah mushola di kedua menara yang menjulang ke langit tersebut.

Itu semua berlangsung hingga runtuhnya menara yang pernah menjadi pencakar langit tertinggi di dunia itu pada 11 September 2011. Mushola itu dibuat para pekerja Muslim yang setiap hari mencari nafkah di Menara Kembar WTC. Salah satu mushola itu terletak di dekat tangga bagian atas Menara Utara. Sedangkan satunya lagi berada di lantai 17 Menara Selatan.

Kenyataan itu menginspirasi seorang seniman Amerika Serikat, Paul-Felix Montez, untuk merancang ulang mushola itu yang akan dipamerkan sebelum musim panas mendatang untuk memperingati 10 tahun tragedi kelam runtuhnya Menara WTC. Seni instalasi yang diberi judul ''Ruang Sholat'' ini akan dipamerkan di sebuah ruang pameran besar di jantung kota New York.

Montez sengaja membuat seni instalasi itu untuk menunjukkan betapa sulitnya integrasi terjadi di Amerika dan orang-orang berjuang untuk mendapatkan tempat, khususnya di New York. Demikian pernyataan Motez dalam sebuah wawancara.

Pameran itu juga akan menampilkan video wawancara dengan Muslim yang pernah sholat di Menara Kembar WTC. saksi mata ini akan menceritakan pengalamannya sholat di kedua mushola itu dan kisahnya menjadi Muslim Amerika sebelum dan setelah peristiwa 11 september.

''Umat Muslim yang bekerja di WTC, terkendala melakukann sholat lima waktu, dan saya seperti mereka, di mana itu akan diletakkan? Karena tidak ada masjid di WTC dan bagi para pekerja itu meninggalkan gedung itu, jauh-jauh turun ke bawah kemudian harus berjalan beberapa blok untuk mencapai masjid terdekat, itu menurut saya sangat sulit. Jadi, apa yang akan terjadi dengan skenario ini? ''Itu sebabnya saya mencari potongan-potongan kecil ini. Ini seperti investigasi kecil-kecilan mengenai WTC dan kehidupan kalangan Muslim di dalamnya. Ini mungkin yang membuat orang-orang untuk mencari ruang sholat di dekat tangga atau di ruangan lainnya.''

Sumber:RepublikaOnline

Rabu, 20 Oktober 2010

KOMPRESI BIMANUAL INTERNA

Kompresi Bimanual Interna adalah tangan kiri penolong dimasukan ke dalam vagina dan sambil membuat kepalan diletakan pada forniks anterior vagina. Tangan kanan diletakan pada perut penderita dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu jari di depan serta jari-jari lain di belakang uterus. Sekarang korpus uteri terpegang antara 2 tangan antara lain, yaitu tangan kanan melaksanakan massage pada uterus dan sekalian menekannya terhadap tangan kiri.
Kompresi bimanual interna melelahkan penolong sehingga jika tidak lekas member hasil, perlu diganti dengan perasat yang lain. Perasat Dickinson mudah diselenggarakan pada seorang multipara dengan dinding perut yang sudah lembek. Tangan kanan diletakkan melintang pada bagian-bagian uterus, dengan jari kelingking sedikit di atas simfisis melingkari bagian tersebut sebanyak mungkin, dan mengangkatnya ke atas. Tangan kiri memegang korpus uteri dan sambil melakukan massage menekannya ke bawah ke arah tangan kanan dan ke belakang ke arah promotorium.
Kompresi bimanual interna dilakukan saat terjadi perdarahan. Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml selama 24 jam setelah anak lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta. Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah anak dan plasenta lahir (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998).
Haemoragic Post Partum (HPP) adalah hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi (Williams, 1998)
HPP biasanya kehilangan darah lebih dari 500 ml selama atau setelah kelahiran (Marylin E Dongoes, 2001).
Perdarahan Post partum diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
- Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
- Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum :
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mencegah timbulnya syok.
3. Mengganti darah yang hilang.Frekuensi perdarahan post partum 4/5-15 % dari seluruh persalinan. Berdasarkan penyebabnya :
1. Atoni uteri (50-60%).
2. Retensio plasenta (16-17%).
3. Sisa plasenta (23-24%).
4. Laserasi jalan lahir (4-5%).
5. Kelainan darah (0,5-0,8%). 

ETIOLOGI/PENYEBAB
Tindakan kompresi bimanual interna ini akibat adanya perdarahan yang disebabkan karena Penyebab umum perdarahan postpartum adalah:
1. Atonia Uteri
2. Sisa Plasenta dan selaput ketuban
- Pelekatan yang abnormal (plasaenta akreta dan perkreta)
- Tidak ada kelainan perlekatan (plasenta seccenturia)
3.Inversio Uteri
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri





PATOFISIOLOGI
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi ke sana, atoni uteri dan subinvolusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah-pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempurna sehingga perdarahan terjadi terus menerus. Trauma jalan lahir seperti epiostomi yang lebar, laserasi perineum, dan rupture uteri juga menyebabkan perdarahan karena terbukanya pembuluh darah, penyakit darah pada ibu; misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak ada atau kurangnya fibrin untuk membantu proses pembekuan darah juga merupakan penyebab dari perdarahan postpartum. Perdarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada keadaan shock hemoragik.
Perbedaan perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan robekan jalan lahir adalah:
Atonia uteri (sebelum/sesudah plasenta lahir).
1. Kontraksi uterus lembek, lemah, dan membesar (fundus uteri masih tinggi.
2. Perdarahan terjadi beberapa menit setelah anak lahir.
3. Bila kontraksi lemah, setelah masase atau pemberian uterotonika, kontraksi yang lemah tersebut menjadi kuat.
Robekan jalan lahir (robekan jaringan lunak).
1. Kontraksi uterus kuat, keras dan mengecil.
2. Perdarahan terjadi langsung setelah anak lahir. Perdarahan ini terus-menerus.
Penanganannya, ambil spekulum dan cari robekan.
3. Setelah dilakukan masase atau pemberian uterotonika langsung uterus mengeras tapi perdarahan tidak berkurang.Perdarahan Postpartum akibat Atonia Uteri
Perdarahan postpartum dapat terjadi karena terlepasnya sebagian plasenta dari rahim dan sebagian lagi belum; karena perlukaan pada jalan lahir atau karena atonia uteri. Atoni uteri merupakan sebab terpenting perdarahan postpartum.
Atonia uteri dapat terjadi karena proses persalinan yang lama; pembesaran rahim yang berlebihan pada waktu hamil seperti pada hamil kembar atau janin besar; persalinan yang sering (multiparitas) atau anestesi yang dalam. Atonia uteri juga dapat terjadi bila ada usaha mengeluarkan plasenta dengan memijat dan mendorong rahim ke bawah sementara plasenta belum lepas dari rahim.
Perdarahan yang banyak dalam waktu pendek dapat segera diketahui. Tapi bila perdarahan sedikit dalam waktu lama tanpa disadari penderita telah kehilangan banyak darah sebelum tampak pucat dan gejala lainnya. Pada perdarahan karena atonia uteri, rahim membesar dan lembek.Terapi terbaik adalah pencegahan. Anemia pada kehamilan harus diobati karena perdarahan yang normal pun dapat membahayakan seorang ibu yang telah mengalami anemia. Bila sebelumnya pernah mengalami perdarahan postpartum, persalinan berikutnya harus di rumah sakit. Pada persalinan yang lama diupayakan agar jangan sampai terlalu lelah. Rahim jangan dipijat dan didorong ke bawah sebelum plasenta lepas dari dinding rahim.
Pada perdarahan yang timbul setelah janin lahir dilakukan upaya penghentian perdarahan secepat mungkin dan mengangatasi akibat perdarahan. Pada perdarahan yang disebabkan atonia uteri dilakukan massage rahim dan suntikan ergometrin ke dalam pembuluh balik. Bila tidak memberi hasil yang diharapkan dalam waktu singkat, dilakukan kompresi bimanual pada rahim, bila perlu dilakukan tamponade utero vaginal, yaitu dimasukkan tampon kasa kedalam rahim sampai rongga rahim terisi penuh. Pada perdarahan postpartum ada kemungkinann dilakukan pengikatan pembuluh nadi yang mensuplai darah ke rahim atau pengangkatan rahim.
Plasenta sudah terlepas dari dinding rahim namun belum keluar karena atoni uteri atau adanya lingkaran konstriksi pada bagian bawah rahim (akibat kesalahan penanganan kala III) yang akan menghalangi plasenta keluar (plasenta inkarserata).
Bila plasenta belum lepas sama sekali tidak akan terjadi perdarahan tetapi bila sebagian plasenta sudah lepas maka akan terjadi perdarahan. Ini merupakan indikasi untuk segera mengeluarkannya.Plasenta mungkin pula tidak keluar karena kandung kemih atau rektum penuh. Oleh karena itu keduanya harus dikosongkan.
Sehingga untuk mengatasi perdarahan tersebut diatas harus dilakukan Kompresi Bimanual Interna.



MANIFESTASI KLINIK/TANDA DAN GEJALA
Gejala Klinis umum yang terjadi adalah kehilangan darah dalam jumlah yang banyak (> 500 ml), nadi lemah, pucat, lochea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih, dan dapat terjadi syok hipovolemik, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, mual.
Gejala Klinis berdasarkan penyebab:
a. Atonia Uteri:
Gejala yang selalu ada: Uterus tidak berkontraksi dan lembek dan perdarahan segera setelah anak lahir (perarahan postpartum primer)
Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok (tekanan darah rendah, denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual dan lain-lain)
b. Tertinggalnya plasenta (sisa plasenta)
Gejala yang selalu ada : plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah ) tidak lengkap dan perdarahan segera
Gejala yang kadang-kadang timbul: Uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus tidak berkurang.
c. Inversio uterus
Gejala yang selalu ada: uterus tidak teraba, lumen vagina terisi massa, tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir), perdarahan segera, dan nyeri sedikit atau berat.
Gejala yang kadang-kadang timbul: Syok neurogenik dan pucat


TINDAKAN KBI
Kompresi bimanual internal :
  • Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan lembut memasukan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung jari) ke introitus dan ke dalam vagina ibu.
  • Periksa vagina dan serviks untuk mengetahui ada tidaknya selaput ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri yang memungkinkan uterus tidak dapat berkontraksi secara penuh.
  • Letakkan kepalan tangan pada forniks anterior, menekan dinding anterior uterus, sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan kuat dinding belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam.
  • Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan juga merangsang miometrium untuk berkontraksi.
  • Evaluasi hasil kompresi bimanual internal:
    • Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari dalam vagina, pantau kondisi ibu secara melekat selama kala IV
    • Jika uterus berkontraksi tetapi perdarahan terus berlangsung, periksa perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi di bagian tersebut, segera lakukan penjahitan bila ditemukan laserasi.
    • kontraksi uterus tidak terjadi dalam 5 menit, ajarkan pada keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal, kemudian teruskan dengan langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya. Minta keluarga untuk mulai menyiapkan rujukan.
Kesimpulan

Tindakan Kompresi Bimanual Interna ini dapat di lakukan jika terjadi perdarahan, yang disebabkan karena adanya atonia uteri, sisa plasenta yang tertinggal dan inversio uteri.
Tindakan Kompresi Bimanual Interna ini adalah dimana tangan kiri penolong dimasukan ke dalam vagina dan sambil membuat kepalan diletakan pada forniks anterior vagina. Tangan kanan diletakan pada perut penderita dengan memegang fundus uteri dengan telapak tangan dan dengan ibu jari di depan serta jari-jari lain di belakang uterus.
Oleh karena itu, Kompresi ini harus dilakuakn dengan segera agar perdarahan pada ibu bersalin dapat terhentikan dengan secepat mungkin.